Etika Dalam Jejaring Sosial
Tren sosial media di masyarakat
meretaskan kebebasan tanpa batas. Terjangkitnya virus mewabah yang berasal
berbagai jenis seperti forum, blog, jejaring sosial, bahkan dunia virtual membuat
epidemik ini menjadi kekinian. Bebas tanpa saringan bukan berarti tanpa etika.
Femona ini menjangkit di seluruh
negara tidak hanya Eropa, Amerika, tetapi Indonesia pun terhipnotis oleh
keeksisan dunia media sosial ini. Kemudahan akses untuk menggunakan media
sosial saat ini seperti fasilitas dr gadjet masa kini yang memberikan berbagai
layanan internet. Hal ini tentu mendorong orang-orang untuk unjuk gigi,
memperkenalkan eksistensi mereka melalui foto, video, artikel, atau tulisan
singkat.
Kebebasan tanpa batas dunia media sosial bukan berarti tidak ada etika yang membatasi mana yang boleh atau tidaknya dalam memanfaatkan media ini. Pengaturan etika dalam dunia sosial bertujuan agar pengguna media sosial tidak terkena kejahatan atau penipuan.
Jangan terlalu mengumbar kehidupan pribadi.Tersedianya kolom untuk men-share apa yang ingin tulis bukan berarti semua harus di umbar dalam media sosial apalagi sesuatu yang sensitif dan snagat pribadi. Semisal mengenenai keuangan, hubungan percintaan, tentang kehidupan keluarga, atau tentang kejengkelan dengan seseorang. Sebaiknya jangan lakukan hal ini simpan untuk konsumsi pribadi jangan di publish untuk berita publik.
Personal information. Apabila hanya menggunakan media sosial untuk eksistensi, tempat galau, dan atau berkicau maka sebaiknya jangan mencantumkan informasi terlalu detail seperti alamat rumah, nomor tepon atau seluler karena akan mengundang tindak kejahatan atau dimanfaatkan oleh orang tidak bertanggung jawab.
Jangan berbicara SARA, PORNOGRAFI, atau kata-kata provokator negatif. Tentunya bagi negara kita yang multikultural hal yang berbau SARA sangat sensitif dan gampang menyulut respon bagi pihak lain. Jangan menaruh foto-foto yang berbau pornografi hal ini selain tidak sangat etis, apalagi foto pribadi yang tidak senonoh. Hal-hal tersebut akan mengundang respon yang beragam dai berbagai pihak lebih parah bisa mengarah pada tindakan kriminal.
NO Twitwar. Bagi pencinta twitter yang suka berkicau dengan 140 karakter harus memperhatikan hal ini NO TWITWAR. Jangan mem-posting sesuatu yang dapat menyinggung perasaan orang lain baik sengaja atau tidak. Ketika ada postingan mengenai masalah orang lain jangan sekali kali mencoba masuk kedalam nya dengan membalas postingan atau hanya sekedar RT. Intinya adalah tetap harus menghormati dan menghargai
Kebebasan tanpa batas dunia media sosial bukan berarti tidak ada etika yang membatasi mana yang boleh atau tidaknya dalam memanfaatkan media ini. Pengaturan etika dalam dunia sosial bertujuan agar pengguna media sosial tidak terkena kejahatan atau penipuan.
Jangan terlalu mengumbar kehidupan pribadi.Tersedianya kolom untuk men-share apa yang ingin tulis bukan berarti semua harus di umbar dalam media sosial apalagi sesuatu yang sensitif dan snagat pribadi. Semisal mengenenai keuangan, hubungan percintaan, tentang kehidupan keluarga, atau tentang kejengkelan dengan seseorang. Sebaiknya jangan lakukan hal ini simpan untuk konsumsi pribadi jangan di publish untuk berita publik.
Personal information. Apabila hanya menggunakan media sosial untuk eksistensi, tempat galau, dan atau berkicau maka sebaiknya jangan mencantumkan informasi terlalu detail seperti alamat rumah, nomor tepon atau seluler karena akan mengundang tindak kejahatan atau dimanfaatkan oleh orang tidak bertanggung jawab.
Jangan berbicara SARA, PORNOGRAFI, atau kata-kata provokator negatif. Tentunya bagi negara kita yang multikultural hal yang berbau SARA sangat sensitif dan gampang menyulut respon bagi pihak lain. Jangan menaruh foto-foto yang berbau pornografi hal ini selain tidak sangat etis, apalagi foto pribadi yang tidak senonoh. Hal-hal tersebut akan mengundang respon yang beragam dai berbagai pihak lebih parah bisa mengarah pada tindakan kriminal.
NO Twitwar. Bagi pencinta twitter yang suka berkicau dengan 140 karakter harus memperhatikan hal ini NO TWITWAR. Jangan mem-posting sesuatu yang dapat menyinggung perasaan orang lain baik sengaja atau tidak. Ketika ada postingan mengenai masalah orang lain jangan sekali kali mencoba masuk kedalam nya dengan membalas postingan atau hanya sekedar RT. Intinya adalah tetap harus menghormati dan menghargai
Jangan overacting atau overposting. Tidak semua yang sedang anda lakukan, atau dimana anda, atau bersama siapa harus di posting ke akun media sosial pribadi. Hal ini akan mengganggu kontak lain dalam daftar anda, dan hati-hati ketika posting tempat keberadaan anda, kejahatan bisa saja mengintai.
Sebenarnya pemakaian media sosial tidak terbatas dan dibatasi, tetapi kehidupan masyarakat yang majemuk mengharuskan kita untuk peka, dan menghargai privacy diri sendiri dan orang lain yaitu dengan menggunakan etika.Harus diperhatikan etika dalam menggunakan bahasa, etika ketika berbicara, dan etika menulis, karena belajar dari kasus yang pernah ada salah posting bisa saja hukuman menghampiri. (Jaka)
Inilah 8 Etika Penting Berjejaring Sosial
Facebook menjadi alat penghubung kita dengan teman lama dan
baru. Melalui jejaring sosial lainnya seperit Twitter dan forum online
berinteraksi sosial di dunia maya menjadi lebih mudah. Berikut etika yang baik
dan benar yang berlaku di jaringan sosial:
1. Ingat, Anda memosting informasi dan foto di forum umum.
Jangan meletakkan konten yang tidak beretika di laman depan.
2. Apakah teman di akun Facebook Anda mencakup keluarga,
kenalan, kontak bisnis? Hapus posting komentar atau link yang tidak berkenan
untuk menghindari salah prasangka.
3. Permintaan teman-teman benar. Jika Anda baru saja bertemu
atau tidak terlalu akrab dengan orang yang ingin berteman, tulislah pesan
singkat untuk mengetahui jati diri yang sebenarnya. Misalnya sebutkan nama
salah teman yang Anda sama-sama kenal. Hal ini bisa menciptakan rasa nyaman
dengan memberikan akses kehidupan di jejaring sosial Anda.
3. Jangan terus mencoba untuk seseorang “teman” yang mengabaikan
Anda. Jika hal itu terjadi tidak perlu menanyakan alasan mereka tidak
menanggapi permintaan Anda.
4. Berpikir tentang “berteman” atasan atau klien? Jika
menggunakan Facebook adalah tetap berhubungan dengan teman-teman. Berpikir dua
kali sebelum “berteman” dengan mereka yang memposting lelucon konyol. Terutama
ketika Anda berada di jam kerja.
5. Bersiaplah. Jika seseorang cukup berani untuk bertanya
mengapa Anda belum menerima permintaan teman mereka. Anda bisa mengatakan,
“Saya hanya sesekali menggunakan Facebook untuk tetap berhubungan dengan
beberapa teman. Ini bukan cara yang dapat diandalkan untuk berkomunikasi dengan
saya”.
6. Facebook dan Twitter tidak identik. Di Twitter Anda
bergantung pada 140 karakter dan membuang semua tata bahasa dan aturan ejaan.
Terkadang hal tersebut dapat dimengerti, tetapi tetap saja emmbuka kemungkinan
salah eja, tata bahasa salah, dan tidak gaul.
7. Jangan publikasikan rasa emosional Anda. Misalnya putus dengan
pacar. Teknologi membuat komunikasi jadi mudah, tetapi kesopanan umum masih
berlaku ketika membahas semua jenis materi emosional.
8. Posting konten dengan bijaksana. Komentar dan link yang
dibagi mencerminkan gambaran diri Anda.